KATA
SERAPAN
Bahasa Indonesia
menyerap banyak unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun
dari bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia
dapat dibagi atas dua golongan besar, yaitu :
1.
Unsur pinjaman yang pengucapan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh :
conflict –
konflik
code – kode
kantoor – kantor
2.
Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam bahasa Indonesia dan pengucapannya masih mengikuti cara
asing.
Contoh
:
Reshuffle
Shuttle cock
Proses
penyerapan kata dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini
terpenuhi, yaitu :
1.
Istilah serapan yang dipilih cocok
konotasinya.
2.
Istilah yang dipilih lebih singkat
dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
3.
Istilah serapan yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya kesepakatan, jika istilah Indonesia terlalu
banyak sinonimnya.
Di
Indonesia, kata serapan sudah tidak asing lagi bila ada seseorang yang
mengucapkannya. Kata serapan juga dibutuhkan dalam berkomunikasi sehari-hari,
karena terkadang istilah dari kata serapan tersebut lebih singkat dibandingkan
terjemahan dalam bahasa Indonesianya. Salah satu contohnya adalah kata “try out”. Try out merupakan istilah dari
bahasa Inggris yang mempunyai terjemahan dalam bahasa Indonesianya adalah uji
coba. Masyarakat Indonesia, khususnya untuk pelajar dan guru-guru, lebih sering
menggunakan kata “try out” dibandingkan dengan terjemahannya yaitu
uji coba.
Sumber :
Achmad Fanani, S.S., M.Pd. dan
Khusnul Khotimah, S.S., M.Pd. 2012. EYD Panduan Cerdas dan Lengkap Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
Pelangi
Indonesia.